Mitos Memberi Hadiah Parfum

Perfume-Gift a
Memberikan hadiah kepada orang-orang terdekat, teman, kolega, bos, saudara, dan lain-lain pasti sudah sering dilakukan. Bahkan ada beberapa orang yang sangat menyukai kegiatan “cari kado”, yang mungkin dirasakan membosankan bagi orang lain. Kalau berbicara dengan mereka yang punya hobi cari kado, tentunya mereka sangat senang dan menikmati kegiatan tersebut, apalagi jika kado pilihannya sangat disukai oleh si penerima, memberikan perasaan puas tersendiri. Tapi, bila bertemu dengan mereka yang memiliki tipe tidak suka cari kado, akan menjadi beban tersendiri. Perhatikan saja di lingkungan sekitar Anda, baik di lingkungan teman sepermainan ataupun di lingkungan teman sekantor, pasti ada yang sudah di vonis memiliki jabatan tetap sebagai si pencari kado dan si terima beres. Anda termasuk yang mana?
Bicara mengenai jenis kado/hadiah yang diberikan kepada orang lain, ternyata memiliki arti dalam setiap pemberiannya. Apakah kado tersebut diberikan dalam konteks pertemanan atau dalam hubungan khusus misalnya pacar, suami-istri, memiliki makna tersendiri dari hadiah yang kita berikan. Mungkin lebih tepat jika kita sebut sebagai mitos. Namanya juga mitos, anda boleh percaya, boleh tidak. Mitos-mitos ini tidak hanya sering kita dengar di benua asia, tetapi berkembang sampai ke benua-benua lainnya. Bahkan sering kita dengar dari orangtua, teman-teman dan bacaan kita sehari-hari.
Hadiah-hadiah apa saja yang sering kita dengar untuk tidak dijadikan hadiah di dalam sebuah hubungan:
  1. Sepatu. Sepasang sepatu melambangkan sebuah perjalanan. Sepatu selalu digunakan untuk berjalan. Pemberian sepasang sepatu berarti  Anda ingin pasangan Anda segera pergi dari kehidupan Anda.
  2. Saputangan. Melambangkan kesedihan, mengapa? Karena saputangan sering digunakan untuk membersihkan/menghapus air mata. Di negara Venezuela, saputangan dianggap mendatangkan  nasib buruk, yang bisa menimbulkan pertengkaran antara si pemberi dan si penerima hadiah.
  3. Jam Tangan. Memberikan jam tangan kepada pasangan akan menyebabkan perpisahan, karena dianggap pasangan tidak tepat waktu.
  4. Bunga warna putih. Apapun itu jenis bunga-nya: mawar, lily, apalagi melati. Hindari memberikan bunga warna putih kepada pasangan Anda. Bunga warna putih melambangkan kematian. Salah-salah ingin mengungkapan kasih sayang, malah dianggap sebagai ungkapan duka cita.
  5. Parfum. Menurut kepercayaan China dan Yunani kuno, memberikan parfum adalah sangat tidak disarankan karena akan menyebabkan putusnya hubungan asmara atau pertemanan. Ada juga yang mengatakan, memberikan parfum secara implisit ingin menyampaikan bahwa aroma tubuh pasangan atau teman Anda kurang harum. Sebagai kias agar hubungan tetap langgeng, si penerima hadiah parfum harus memberikan koin (uang logam) kepada si pemberi hadiah, sebagai arti bahwa parfum tersebut dibeli oleh si penerima, bukan hadiah.
Terdengar takhyul? Tapi sampai hari ini masih banyak orang yang menganggap serius mitos hadiah-hadiah tersebut. Banyak juga yang tidak sependapat bahwa hadiah-hadiah tersebut mendatangkan nasib buruk. Banyak pasangan yang bertukar hadiah parfum namun hubungannya aman-aman saja. Begitu pula dengan memberikan sepatu, saputangan dan jam tangan. Beberapa orang mengatakan tidak ada yang salah dengan hadiah-hadiah tersebut sepanjang pemberian hadiah tersebut didasari dengan ketulusan hati dan selalu berpikir positif. Bagaimana dengan Anda?

Referensi: http://mylittlebrownbox.com

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Mitos Memberi Hadiah Parfum"

  1. Selamat Siang. Dapat dari socmed sayta sampai ke blog ini,
    setelah saya lihat-lihat ternyata konten-kontennya cukup bagus dan banyak postingan yang banyak manfaatnya.
    Izin ikut komen dan share beberapa tulisan ke sosmed
    saya ya supaya biar blog iini semakin populer. Jangan lupa
    diupdate terus ya blognya.Sukses Selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih semoga artikel yg share bermanfaat dan ditunggu kunjungan baliknya gan, salam wangi...

      Hapus