Pilih Parfum Alami atau Parfum Sintetis? Mana Yang Terbaik?
Beberapa pabrikan menggunakan bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintetis dalam menyusun aroma parfum. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Perbedaan mendasar antara parfum sintetis dengan parfum alami terletak pada bahan-bahan atau cara parfum itu dibuat.
Parfum alami dibuat dari ekstrak aroma tumbuhan, tanaman, atau hewan yang diambil bagian-bagiannya kemudian diekstrak untuk diambil unsur dasar aromanya. Parfum sintetik dibuat melalui rekayasa laboratorium secara kimiawi sehingga didapatkan aroma-aroma yang diinginkan.
Apa itu Parfum Sintetis?
Parfum Sintetis adalah Parfum yang terdiri dari senyawa kimia berasal dari bahan buatan. Parfum Sintetis seringkali bertahan jauh lebih lama daripada Parfum Alami dan umumnya lebih menonjol karena zat fiksatif kuat yang dikandungnya. Ini membantu menyeimbangkan sifat Volatile (memori) dari beberapa bahan, meningkatkan daya pikatnya.
Pada dasarnya ada tiga jenis wewangian sintetis yakni Full Synthetics, hampir seluruhnya terdiri atas bahan-bahan sampingan minyak bumi; Semi Synthetic, atau Natural Fragrances yang telah ditransformasikan melalui cara buatan dan isolat alami, yang berada diantara bahan alami dan bahan sintetis karena laboratorium mengembangkannya dengan memotong satu aroma dari aroma dasar yang lebih kompleks, seperti aroma mawar merah misalnya.
Apa itu Parfum Alami?
Parfum Alami adalah wewangian yang sepenuhnya berasal dari bahan alami yang diproses secara minimal, tanpa komponen buatan atau sintetis. Untuk memenuhi kriteria, wewangian ini harus mengandung hanya minyak esensial murni yang diperoleh dari buah-buahan mentah, bunga, bumbu, daun, biji, akar dan kayu melalui destilasi uap atau air.
Aroma parfum alami mungkin hanya bertahan selama beberapa jam dan aroma lainnya masih bisa dirasakan beberapa hari setelah aplikasi awal. Beberapa minyak alami yang lebih populer digunakan dalam industri perawatan pribadi meliputi: almond; jojoba; kelapa; biji anggur; kerenyam; lavender; minyak zaitun (kondisioner rambut terbaik); minyak rosehip (perawatan kuku); kelapa (pelembab kulit) dan kayu putih.
Aroma parfum alami tidak konsisten dalam karakter, karena beberapa bertahan lebih lama dan beberapa lebih cepat menghilang aromanya. Kemungkinan inilah fakta yang menjelaskan bahwa sementara parfum alami mungkin terkesan lebih baik dan indah, tapi parfum ini aromanya tidak bertahan lama.
Resin dari mur dan kemenyan, serta produk sampingan hewan, seperti Paus dengan ambergrisnya dan kesturi dari ekstrak kelenjar rusa adalah semua bahan parfum alami, tetapi saat ini hampir tidak pernah digunakan karena ekstraksi dari hewan-hewan memerlukan nyawa atau kematian hewan tersebut.
Wewangian alami adalah kreasi kompleks yang biasanya terdiri dari bahan baku aromatik seperti minyak atsiri, fraksi minyak atsiri, isolat, eksudat seperti resin, sulingan, ekstrak dan konsentrat yang mudah menguap. Wewangian alami tidak selalu organik tetapi wewangian organik selalu alami.
Parfum sintetis lebih kaya dan lebih intens daripada Parfum alami. Parfum sintetis juga lebih variatif dalam komposisi aromanya daripada varietas alami, yang selalu terbatas pada motif bunga, musk dan tumbuhan. Parfum Sintetis dapat dibuat di laboratorium dengan satu molekul dan dicampur dengan minyak esensial untuk menciptakan spektrum wewangian yang lebih luas.
Pilih parfum sintetis atau parfum alami? Anda pasti tahu bahwa parfum paling ikonik di dunia, yaitu Chanel No. 5, tidak akan pernah dibuat tanpa menggunakan bahan pewangi sintetis yang dikenal sebagai aroma aldehida, yang memberikan top notes aroma yang segar. Jadi pilih yang sintetis atau yang alami? Yuk tentukan pilihanmu. Demikian semoga artikelnya bermanfaat.
Sumber Artikel: alphaaromatics.com
0 Response to "Pilih Parfum Alami atau Parfum Sintetis? Mana Yang Terbaik?"
Posting Komentar